Tak Hanya Manfaatkan Sampah Jakarta Sebagai Bahan Bakar Alternatif, SBI juga Tanam Pohon Untuk Dukung Jakarta yang Berkelanjutan

Tak Hanya Manfaatkan Sampah Jakarta Sebagai Bahan Bakar Alternatif, SBI juga Tanam Pohon Untuk Dukung Jakarta yang Berkelanjutan

Jakarta — Salah satu tindak lanjut kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI”) untuk pemanfaatan sampah perkotaan yang dikelola menjadi refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif di pabrik semen, SBI bersama dengan Pemprov DKI Jakarta melakukan penanaman pohon di kawasan Waduk Kampung Rambutan 2 pada hari Jumat, 21 Juli 2023.

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo secara simbolis menanam pohon berjenis tabebuya dan pucuk merah bersama dengan Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Dalam sambutannya, Heru menyatakan bahwa kegiatan penanaman pohon ini adalah bentuk peran aktif Pemprov DKI dan industri semen dalam mendukung keseimbangan lingkungan hidup yang berkelanjutan di Jakarta.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada SBI yang bersinergi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan, melalui peran aktif dalam mengatasi permasalahan sampah dan mendukung penghijauan kota”, kata Heru.

Heru menambahkan bahwa sinergi sektor swasta khususnya industri semen dengan pemerintah daerah ini menjadi inspirasi dan praktik yang baik dalam membangun kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk pelestarian lingkungan.

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menyatakan bahwa kolaborasi SBI dengan pemerintah daerah seperti Pemprov DKI Jakarta saat ini, sesuai dengan komitmen Perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

“Selain kerjasama pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan di TPST Bantargebang, penanaman pohon ini juga menjadi momentum kolaborasi SBI dengan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya pencapaian target keberlanjutan untuk membangun Jakarta menjadi kota yang lebih layak huni”, ujar Lilik.

Lilik menambahkan bahwa sebelum menjadi off-taker RDF, SBI telah lebih dulu menjalin kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk landfill mining sampah dari TPST Bantargebang untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di pabrik semen SBI di Narogong, Bogor.

SBI yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), memelopori pemanfaatan RDF melalui pembangunan fasilitas RDF pertama di Indonesia yang berlokasi di Jeruklegi, Cilacap dan diresmikan pada tahun 2020 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Sejak saat itu, SBI bersama SIG terus berupaya mendorong replikasi pemanfaatan RDF seperti di Aceh, Padang, Tuban dan Tonasa, agar SIG dapat membantu pemerintah-pemerintah daerah lain untuk menciptakan lingkungan yang bersih bagi masyarakat dan sampah perkotaan dapat dimanfaatkan sebagai RDF di pabrik-pabrik semen milik SIG di daerah terkait.

Tak hanya pemanfaatan RDF, SBI juga memanfaatkan limbah industri dan biomassa sebagai substitusi batu bara yang membantu menurunkan emisi karbon pada proses produksi semen. Selain penggunaan bahan bakar alternatif, SBI juga mengupayakan langkah dekarbonisasi antara lain melalui manajemen energi, pemanfaatan tenaga surya untuk substitusi energi listrik, serta otomasi dan digitalisasi dalam proses produksi.

Selain memastikan operasional berkelanjutan, Sustainability Road Map yang dimiliki SBI juga mencakup penciptaan solusi-solusi berkelanjutan seperti seperti beton inovatif yang mampu mengalirkan limpasan air ke dalam tanah (ThruCrete) dan dan beton cepat kering (SpeedCrete) untuk mengurangi emisi karbon dari kemacetan karena perbaikan jalan.

Sebelum pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI telah lebih dulu berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk berbagai proyek revitalisasi jalan dan jalur pejalan kaki. Terbaru, SBI melaksanakan bekerja sama dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk perbaikan jalur Transjakarta di koridor 1-14 menggunakan SpeedCrete yang telah selesai pada akhir Juni 2023.

Selain itu, SBI juga turut berpartisipasi dalam revitalisasi trotoar ramah lingkungan di Jakarta sejak tahun 2016 menggunakan ThruCrete (beton berpori), LocooCrete (beton rendah emisi karbon) dan DekoCrete (beton dekoratif). Hal ini menjadi bukti nyata SBI berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan kota dengan mendorong inovasi berbasis prinsip-prinsip berkelanjutan.

Manfaatkan Sampah Kota Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Manfaatkan Sampah Kota Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Jakarta — PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI”) menjadi salah satu perusahaan offtaker Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif dari hasil pengolahan sampah TPST Bantargebang. Hal ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian antara Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPST DLH DKI, untuk penjualan RDF sebagai bahan bakar alternatif di pabrik semen.

Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melepas secara simbolis pengangkutan pertama truk bermuatan RDF dari pengolahan sampah TPST Bantargebang menuju Pabrik SBI di Narogong, Selasa, 27 Juni 2023. Dalam sambutannya, Heru Budi Hartono menyampaikan ucapan terima kasih kepada industri semen yang bersedia bekerjasama menjadi offtaker RDF dari TPST Bantargebang.

“Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih atas kesediaan industri semen termasuk PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, sebagai offtaker RDF di TPST Bantargebang,” ujarnya.

Heru menambahkan bahwa kerjasama ini merupakan solusi permasalahan sampah di TPST Bantargebang yang saat ini hampir mencapai kapasitas maksimalnya.

“Ini menjadi sebagian solusi, karena setiap harinya, sebanyak ±7.500 ton sampah per hari dari wilayah DKI Jakarta diangkut ke TPST Bantargebang sehingga TPST Bantargebang hampir mencapai kapasitas maksimalnya, sementara kapasitas pengolahan RDF plant ini hanya 2000 ton sehari dan 1000 ton per harinya dari sampah segar,” tutupnya.

Sebagai pengguna produk dari fasilitas RDF ini nantinya, Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo berharap agar fasilitas baru di TPST Bantargebang ini bisa berjalan maksimal dan bisa membantu mengurangi emisi karbon sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

“Ini adalah bentuk dukungan kami kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai upaya menyelesaikan persoalan sampah. SBI menyambut baik adanya fasilitas RDF yang dibangun di TPST Bantargebang dan akan memanfaatkan sebagian produk RDF dari Bantargebang, bersama offtaker lainnya sebagai bahan bakar alternatif di Pabrik Narogong. Kami harap, fasilitas RDF di TPST Bantargebang ini dapat beroperasi dengan optimal, sehingga dapat membantu menurunkan timbulan sampah dan pada waktu yang bersamaan, meningkatkan pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif yang juga menjadi target kontribusi penurunan emisi karbon yang telah ditetapkan Perusahaan,” ujar Lilik.

SBI sendiri telah lebih dulu memanfaatkan RDF dengan menginisiasi fasilitas RDF pertama di Indonesia yang berlokasi di Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah. Diresmikan pada tahun 2020 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, fasilitas RDF di Cilacap merupakan hasil kolaborasi antara SBI, Pemkab Cilacap, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pemerintah Kerajaan Denmark.

Di DKI Jakarta, SBI mengawali kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk  penelitian tentang landfill mining (pemanfaatan RDF dari hasil galian sampah lama) melalui MoU pada tahun 2019, yang kemudian berlanjut dengan  perjanjian kerjasama landfill mining hingga kemudian terwujud fasilitas RDF di TPST Bantargebang.

Selain pemanfaatan RDF, SBI melalui unit usaha Nathabumi juga melakukan pengelolaan limbah industri dan telah melayani lebih dari 600 perusahaan dari beragam industri termasuk migas, pertambangan, FMCG, otomotif, manufaktur sepatu, bahan kimia, bubur kertas dan kertas. Hingga akhir tahun 2022, total volume limbah yang diolah mencapai sebesar 799.318 MT. Pemanfaatan limbah yang diolah menjadi bahan bakar alternatif tersebut mampu menggantikan penggunaan batu bara hingga 11,73% substitusi energi panas atau Thermal Substitution Rate (TSR).

Selain pengelolaan limbah, SBI juga mengambil peran dalam upaya perlindungan lapisan ozon dan meminimalkan dampak pemanasan global dengan fasilitas pemusnah bahan perusak ozon (BPO) yang dioperasikan oleh Nathabumi. Fasilitas BPO ini telah memusnahkan total 100.15 ton BPO dan mencegah pelepasan Gas Rumah Kaca setara 215.961 ton CO2e ke atmosfer terhitung sejak 2007 hingga 2022. Keseriusan SBI dalam pengelolaan limbah industri dan menjaga lapisan ozon ini menjadi komitmen SBI untuk mewujudkan lingkungan yang lestari dan lebih layak ditinggali untuk generasi yang akan datang.

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Kunjungi Fasilitas Pengolahan Limbah Menjadi Bahan Bakar Alternatif di SBI Pabrik Narogong, Jawa Barat

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Kunjungi Fasilitas Pengolahan Limbah Menjadi Bahan Bakar Alternatif di SBI Pabrik Narogong, Jawa Barat

Jakarta, 25 Februari 2022 – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI”) yang merupakan unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“SIG”), menerima kunjungan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Pabrik Narogong, Jawa Barat, pada hari ini, Jumat (25/2). Kunjungan yang bertujuan untuk melihat teknologi pengelolaan limbah dan sampah menjadi alternatif bahan bakar dan bahan baku yang dilakukan oleh SIG, dihadiri oleh Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui, beserta tim Kedubes Jepang di Indonesia dan JICA. 

Sampah perkotaan dan limbah industri masih menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi di Indonesia untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals) yang berhubungan dengan lingkungan dan sosial. Meskipun beragam inisiatif telah dilakukan oleh Pemerintah dalam menangani persoalan ini, perlu ada dukungan secara konsisten dari seluruh lapisan masyarakat dan juga para pelaku usaha di berbagai sektor guna menciptakan iklim yang ramah lingkungan. 

Direkur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, SIG terus berinovasi untuk memberikan nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Salah satunya adalah ekonomi sirkular melalui teknologi pemanfaatan limbah industri  dan sampah perkotaan untuk diubah menjadi energi alternatif terbarukan. “Teknologi ini merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan limbah industri, sekaligus membantu memecahkan permasalahan sampah domestik yang dihadapi oleh pemerintah daerah”, kata Donny Arsal. 

Berbagi nilai dan komitmen pada pembangunan berkelanjutan, SBI menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Sinergi SIG, SBI, dan TCC, akan semakin mendorong kontribusi perusahaan terhadap pencapaian SDGs, melalui pengembangan produk dan solusi yang ramah lingkungan termasuk optimalisasi penggunaan bahan bakar alternatif dari pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan. Unit bisnis pengelolaan limbah SBI, Nathabumi, telah menjadi mitra bagi pemerintah serta perusahaan di berbagai bidang industri dalam memberikan solusi dan inovasi pengelolaan limbah dan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan menginisiasi fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) pertama di Indonesia yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu SBI juga terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar alternatif berupa RDF melalui metode landfill mining. 

“Ini merupakan cerminan dari komitmen kami untuk mewujudkan pembangunan keberlanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Kami menjadi inisiator dan operator resmi fasilitas RDF di Cilacap, Jawa Tengah, serta pengelolaan limbah dengan metode co-processing di pabrik semen kami dengan didukung fasilitas pre-processing GreenZone, Narogong. Dengan demikian, hasil dari seluruh pengolahannya bisa dimanfaatkan kembali tanpa menimbulkan pencemaran dan residu apa pun”, sahut Lilik Unggul Raharjo. 

Menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama strategis antara SIG, SBI, dan TCC, Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui mengatakan, “Jepang dan Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam kerja sama bilateral termasuk kerja sama bidang ekonomi yang tidak hanya dilakukan antara pemerintah, tetapi juga antara pelaku usaha. Pemerintah Jepang mendukung upaya-upaya kerja sama ini termasuk kerja sama yang dilakukan oleh SIG, SBI, dan TCC. Saya sangat menghargai kerja sama yang telah dibangun ini dan ingin melihat lebih banyak proyek yang dilakukan dan bagaimana teknologi Jepang berkontribusi pada ekonomi sirkular di Indonesia”.

GreenZone (Fasilitas Pengelolaan Limbah Terintergrasi) 

GreenZone merupakan fasilitas pre-processing limbah terintegrasi terbesar di Asia Tenggara yang dimiliki oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk melalui unit bisnis pengelolaan limbah Nathabumi, di Pabrik Narogong, Jawa Barat. Dibangun di lahan seluas 5,2 hektar, GreenZone dibagi menjadi 3 area dengan total luas bangunan 2,3 hektar yang mampu mengelola berbagai jenis limbah baik B3 maupun non-B3 dalam bentuk padat, cair dan gas. Dilengkapi dengan Laboratorium Limbah yang terakreditasi ISO 17025 dengan teknisi ahli dalam analisa limbah, GreenZone memiliki kapasitas pengelolaan limbah sebesar 160.000 ton per tahun yang diolah sebagai bahan bakar alternatif. 

Metode Co-processing 

Co-processing adalah metode pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, menggunakan tanur semen milik PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk yang bersuhu tinggi – sampai dengan 1.500°C – dan stabil, untuk memusnahkan limbah tanpa meninggalkan residu apa pun. Limbah yang dapat diolah dengan cara ini antara lain limbah industri, bahan yang tidak memenuhi syarat, produk kadaluwarsa serta jenis limbah lain yang tidak dapat didaur ulang dengan proses biasa.